it's a rick things u wouldn't understand

Kamis, 29 September 2011

Shoegaze Adalah



My bloody valentine, sigur ros, cocteau twins, astrolab, elemental gaze, the milo, M83
Akrab dengan nama-nama diatas? kalo iya, berarti anda akan lebih mudah memahami tulisan ini. musik, adalah ekspresi. ekspresi adalah pengungkapan perasaan, senang, sedih, riang, marah, dll Dengan suatu media. maka sah jika dikatakan musik adalah pengungkapan perasaan.

Jika punk sangat menghargai kebebasan, metal penuh amarah, dan pop berkutat dengan cerita patah hati, atau mungkin sesekali keriangan hati, maka shoegaze adalah tentang kegalauan. begitulah yang saya rasakan pada awal-awal mengakrabkan diri dengan musik ini. lantunan staralfur milik sigur ros benar-benar membuat saya terpaku. musik macam apa ini!!. aura yang ada hampir pasti selalu negatif. gelap. galau. resah. tenggelam. sendiri. tidak jauh dari kata-kata seperti itu. kombinasi antara post-rock, dream pop, dan post-punk memunculkan musik baru dengan karakter yang sangat kuat. Jika di Indonesia sendiri, Efek Rumah Kaca (ERK) adalah band yang mempunyai aliran ini.

Secara bahasa, shoegaze bisa diartikan menatap ke sepatu. kenapa demikian? konon katanya, asal kata shoegaze adalah dari visualisasi para musisi yang ketika mereka tampil memainkan musik ini, mereka hanya terpaku tertunduk menatap ujung sepatu mereka, tanpa peduli ruang sekitarnya. bisa dibayangkan betapa aura kesendirian sangat kental disini.

Ada yang bilang, shoegaze adalah perayaan kesepian. kalo dikaitkan dengan sejarahnya, saya sangat setuju. apalagi mendengarkan musik-musiknya. dengan efek-efek distorsi yang menyayat hati, penuh dengan gejolak, menambah ruang hati semakin menyempit. suara vokal yang terdengar hanya sayup-sayup terdengar perlahan dan terkadang hampir tanpa tenaga (meski ada beberapa grup yang bernyanyi dengan tenaga). begitu juga dengan iringan drumnya, berderap seperti seakan diserang pasukan di medan perang, begitu memacu detak jantung akan rasa ketakutan yang mendalam. dengan komposisi seperti itu, musik shoegaze mampu memberikan nuansa tersendiri, tempat bagi orang-orang yang ingin merayakan kesepian, kesendirian, kegalauan, keinginan lari dari masalah namun tenaga hanya seperti angan saja.

Namun, banyak yang tidak mampu membedakan musik shoegaze dengan musik horor instrumental. padahal, jika sudah mendengarkan dan membandingkan keduanya, satupun tidak ada yang sama. musik horor dibuat oleh karena aturan, yang mengharuskan musik sebagai iringan suatu visual horor. sedangkan shoegaze, muncul sebagai luapan perasaan galau yang hadir dari alam bawah sadar secara alami. musiknya begitu dahsyat mengalun memasuki setiap jengkal perasaan dan mengacak-acak pikiran.

Mungkin bagi para shoegazer, mereka tidak bermaksud menghubungkan dengan kesedihan. karena mereka sedang merayakan, merayakan kesepian. entah kebahagian atas perayaan atau ungkapan kesedihan, susah untuk dicari mana yang lebih mewakili. konsekwensinya, orang awam akan berpendapat ini adalah musik yang sangat negatif. dengan shoegaze, saya bisa bahagia karena saya bisa merayakan kesepian saya, dengan shoegaze pula saya bisa merasa sangat sedih, memuncaki kegalauan, dan menenggelamkan diri dari penatnya dunia, atau mungkin terbang ke awang-awang, bermimpi akan suatu keceriaan yang sama sekali tidak mungkin di dapatkan.

Tunggulah sampai orang-orang disekitar anda terlelap.
matikan lampu kamar anda.
gelap.
galau.
sedih.
lemah.
yakini untuk sesaat anda benar-benar tanpa teman,
sendiri di tengah kerisauan hati yang mendalam,
and let's shoegazing….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar