it's a rick things u wouldn't understand

Sabtu, 19 November 2011

Antara Kebutuhan dan Keinginan

KEBUTUHAN VS KEINGINAN
Oleh: Ahmad Gozali 
Dikutip dari Majalah ALIA 

     Hati-hati kalau Anda tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Karena kalau Anda tidak bisa membedakan yang mana itu yang masuk sebagai kebutuhan dan yang mana yang sebenarnya masuk sebagai keinginan, bisa-bisa Anda menjadi orang yang boros.
Boros ini bisa menjadi biang masalah dalam keuangan Anda. Dengan hidup boros, lama kelamaan bisa terjadi defisit. Pemasukan Anda sudah tidak mampu lagi membiayai pengeluaran yang terus membesar karena sifat boros. Dan kalau sudah defisit, seringkali mencari jalan keluar yang singkat yaitu dengan berhutang. Hutang, apalagi yang berbunga, bisa membuat Anda bangkrut. Dan bangkrut itu adalah akhir dari nasib keuangan Anda.
Karena tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan, maka dengan ringannya Anda bisa mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk membeli sesuatu. Padahal mungkin uang itu akan lebih bermanfaat kalau sekiranya digunakan untuk hal lainnya.
Tidak bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan juga bisa membuat Anda tidak bisa menentukan dengan baik prioritas dalam melakukan pembelanjaan. Malah, bisa jadi Anda mengorbankan suatu kebutuhan untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan.

Apa sih bedanya antara kebutuhan dan keinginan?
Sebenarnya tidak ada batasan yang pasti untuk menentukan perbedaan antara kebutuhan atau keinginan. Tapi sebagai panduan, seroang kawan saya memberi definisi berikut:
Kebutuhan adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia sehingga dapat mencapai kesejahteraan, sehingga bila ada diantara kebutuhan tersebut yang tidak terpenuhi maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Dapat dikatakan bahwa kebutuhan adalah suatu hal yang harus ada, karena tanpa itu hidup kita menjadi tidak sejahtera atau setidaknya kurang sejahtera.
Sedangkan keinginan adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga manusia tersebut merasa lebih puas. Namun bila keinginan tidak terpenuhi maka sesungguhnya kesejahteraannya tidak berkurang.
Itu kalau kita lihat dari segi kepuasan atau kesejahteraan seseorang. Tapi yang namanya kesejahteraan dan kepuasan juga sangat relatif bagi setiap orang. Sedangkan saya sendiri berpendapat bahwa untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan, harus dilihat dari segi fungsinya. Sesuatu dikatakan sebagai keinginan kalau sudah merupakan tambahan atas fungsi utamanya. 

Contoh sederhana, makan adalah kebutuhan yang tidak terelakan. Bukan cuma manusia, setiap makhluk hidup butuh yang namanya makan. Makan akan memberikan tenaga dan kesehatan bagi manusia, maka makan makanan yang bergizi adalah kebutuhan kita semua.
Makanan memiliki fungsi utama sebagai sumber energi untuk tubuh. Sedangkan memberikan rasa enak adalah fungsi tambahan dari makanan. Maka makanan enak adalah keinginan, bukan kebutuhan. Tapi bukan berarti tidak boleh makan makanan yang enak-enak. Hanya saja kita perlu mempertimbangkan dulu apakah pengeluaran untuk makanan enak itu akan mengorbankan kebutuhan yang lain atau tidak.
Contoh lain. Berpakaian adalah kebutuhan kita agar terlindung dari cuaca. Pakaian juga berfungsi untuk menjaga aurat yang musti kita jaga. Bagi sebagian orang mungkin memang dibutuhkan untuk berpakaian dengan jenis tertentu untuk kepantasannya, seperti memakai dasi atau jas. Tapi apakah perlu memakai pakaian yang bermerk dan mahal? Saya rasa pakaian bermerk dan mahal bukan lagi kebutuhan, tapi keinginan saja. 
 Rumah juga kebutuhan, tempat kita tinggal dan bernaung. Agar rumah bisa berfungsi dengan baik, rumah juga ditunjang dengan berbagai perlengkapan rumah tangga seperti televisi, kulkas, dan perabotan lainnya. Setiap alat dan perabotan itu memiliki fungsinya masing-masing. Selama itu digunakan sesuai dengan fungsinya, itu adalah kebutuhan. Tapi kalau sudah digunakan untuk “pamer”, sekedar menunjukkan kepada tetangga bahwa kita pun mampu membeli seperti mereka. Saya rasa itu bukan lagi kebutuhan, itu hanya keinginan. Dan keinginan seperti ini sebaiknya tidak dituruti. 

Standar kebutuhan dan keinginan bagi setiap orang bisa jadi berbeda. Tentunya sangat tergantung dari kondisi lingkungan, aktivitas harian, tuntutan pekerjaan/profesi dan sebagainya.
Bagi sebagian orang, mobil sudah merupakan kebutuhan. Untuk bisa menunjang aktifitasnya yang banyak di luar rumah dan sering bepergian, maka mobil adalah alat transportasi yang menjadi kebutuhan. Jika fungsi mobil adalah untuk alat transportasi, membawa kemana kita akan pergi.
Tapi seringkali kita punya keinginan untuk menambah berbagai macam aksesories mobil, bukan untuk menambah kenyamanan atau kemanan berkendara, tapi hanya sekedar mempercantik penampilannya saja. Saya rasa itu bukan kebutuhan, itu cuma keinginan saja. Dan keinginan ini bisa ditunda kalau semua kebutuhan yang lain sudah terpenuhi dengan baik.
Apalagi memiliki beberapa jenis mobil, padahal kita hanya bisa menggunakannya satu saja. Saya rasa itu sudah jelas keinginan, sama sekali bukan kebutuhan. 

Kalau kita sudah bisa membedakan yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan maka kita bisa menentukan prioritas, mana yang harus didahulukan dan mana yang bisa ditunda.
Tidak ada salahnya memang kita memenuhi keinginan kita untuk sekali-kali makan di restoran untuk merayakan sesuatu, atau memasang aksesori mobil agar lebih aman dan nyaman. Tapi ingat, jangan sampai hal iu mengorbankan kebutuhan kita yang lain yang lebih penting.

Walaupun mungkin kini Anda merasa mampu untuk memenuhi semua keinginan Anda, tapi kita tetap harus bijaksana, jangan sampai lupa akan kebutuhan di masa yang akan datang. Kita harus mempersiapkan dana pensiun kita agar bisa menikmati hari tua dengan tenang, kita juga harus mempersiapkan dana pendidikan bagi anak-anak kita, dan itu semua adalah kebutuhan masa depan yang harus disiapkan sejak sekarang.
Yang harus diingat adalah, jangan sampai memenuhi keinginan dengan mengabaikan kebutuhan. Dan jangan sampai melupakan bahwa kebutuhan tidak musti semua datang sekarang, karena masih ada kebutuhan untuk dipenuhi di masa depan. Sedangkan yang namanya keinginan manusia tidak akan pernah ada batasnya, nanti atau sekarang.
Jadi, buat apa memenuhi keinginan Anda sekarang tapi mengorbankan kebutuhan Anda dan keluarga di masa depan.


Rabu, 02 November 2011

Anak Pertamaku dan Ceritanya


Arbina Irham Ramadya….itulah nama anak laki-laki pertamaku , terlahir di bulan September 2008 bertepatan dengan bulan Ramadhan yang kurang dari setengah bulan berjalan.  Aku dan istriku biasa memanggil dia Irham karena hanya kata itu yang mempunyai  arti khusus untuku. Irham  disini aku ambil dari nama-nama bagus dalam buku, arti dalam bahasa Indonesia  Irham adalah yang diberi nikmat, yeah…. Dia memang anak yang di beri nikmat oleh Allah karena bagaimana tidak ketika istriku ternyata mengandung dia dalam posisi sungsang dan 90% diharuskan operasi caesar!! Sudah terbayang dalam pikiranku berapa banyak uang yang harus dikeluarkan karena jujur pada saat itu aku tidak mempersiapkan untuk hal buruk tersebut alias aku tidak punya uang lebih. Puji syukur Alhamdulillah karena Allah Irham terlahir dalam keadaan normal walau tetap dalam posisi sungsang, dia keluar dengan bagian bokong terlebih dahulu dengan kaki menghadap muka, kemudian kepala yang terakhir keluar, dan aku pun masih ingat jumlah jahitan yang diterima istriku karena kondisi itu.
Alhamdulillah Irham sekarang sudah tiga tahun lebih, sudah pintar karena didikan aku dan istriku, tentunya berusaha di didik dengan agama dengan berpegang teguh kepada Al-qur’an dan sunnah-sunnah nabi Muhamad SAW, kami berusaha tidak melakukan perayaan atau hal-hal yang memang tidak sesuai dalam Al-quran dan sunnah seperti ulang tahun dan sejenisnya, kalau toh mau syukuran, aku biasanya membaginya saja langsung ke tetangga tanpa doa-doa atau acara apapun, begitu juga nanti pada saat dia di sunat. Begitu pula soal music dan rokok, walaupun aku belum bisa terlepas dari keduanya, aku berusaha mendidik anaku supaya tidak terjerumus dalam hal itu disamping hal-hal lain yang memang jelas dilarang oleh hukum agama dan hukum negara. Jujur aku baru tahu bahwa banyak sekali hadist shahih yang membahas dilarangnya music dan rokok, mudah-mudahan aku bisa secepatnya terlepas dari keduanya, apalagi anak-anaku kelak karena tentulah orangtua berharap anaknya lebih baik. Semakin tua semakin dewasa dan semakin merasakan apa pentingya agama untuku dan keluarga kecilku, karena jika tidak dengan agama, mau dengan apa lagi kita berpedoman dengan hukum, karena hukum manusia tidak bisa dipercaya, hanya hukum Allah yang paling benar.
Sekarang Irham sudah punya sepeda sendiri walau sebenarnya itu adalah sepeda bekas  Raka keponakanku dari kakak perempuanku, aku cat lagi dan aku masukan bengkel sepeda agar Irham nyaman memakainya, saking asyik dengan sepeda baru, Irham pun terkena masuk angin, tp syukur bisa sembuh dengan cepat tanpa merambat kearah penyakit lain seperti pilek, hanya minggu kemarin saja Irham kena biang keringat, jadi saja dia tidak mandi selama hampir seminggu lebih karena takut merambat. Ada cerita panic sekaligus lucu ketika kemarin sore hari minggu tgl 30 Oktober 2011 aku terbangun dari tidur siang karena teriakan dan tangis irham, dia “terpenjara” terkunci dalam kamar mandi yang berpintu plastic/fiber setelah awalanya hendak mandi bersama Raka keponakanku yang umurnya 2 tahun lebih tua, mungkin pada saat itu sedang main ciprat-cipratan air tapi entah kenapa Raka ada diluar dan irham terperangkap di dalam, mungkin raka lari ketika irham hendak mencipratkan air ke tubuhnya dan manutup pintu serta secara tidak sengaja panel pintu yang memang mudah terlepas itu terkunci  Saat itu aku dan semua keluarga panic karena walau pintu terbuat dari plastic tapi berbahaya  sekali jika di dobrak paksa dari luar karena di khawatirkan irham berada pas di balik pintu dan terkena dobrakan tersebut, sedikit-sedikit irham di ajak ngobrol dan di beritahu cara memasang panel pintu itu kemudian disuruh memutarnya, aku berusaha juga membuka pintu dengan pisau besar tapi tidak berhasil, namun syukur Alhamdulillah dengan mimic muka yang kaget campur menangis, Irham akhirnya bisa keluar dengan cara dia sendiri yang membukanya, kami semua salut dan berpikir bahwa Irham pintar karena ketika dia tidak sampai meraih tingginya panel pintu, dia berusaha meraih dengan bantuan batu bata yang memang ada di dalam kamar mandi yang biasa digunakan untuk menutup lobang keluar air, akhirnya aku dan istriku  bersyukur dia tidak lama terjebak didalam kamar mandi dalam keadaan basah dan ditakutkan terpeleset atau sakit karena kedinginan. Saran aku kepada teman-teman adalah jangan biarkan anak-anak kita yang berumur dibawah 5 tahun bermain sendiri di kamar mandi tanpa pengawasan, karena dikhawatirkan terpeleset atau terkunci seperti anaku tadi.
Itulah cerita singkat anaku yang benar-benar singkat di ceritakan, semoga dia dan anak-anaku yang lain kelak menjadi anak yang sholeh, rajin ibadah, rajin belajar, berkepribadian yang baik dan patuh kepada orang tua. Amin…………….